APA KABAR J.I.C.T HARI INI?




Tanggal 1 April, merupakan hari bersejarah bagi Jakarta International Container Terminal (JICT), sebab di tanggal tersebut JICT merayakan Ulang Tahunnya. Namun seiring berjalannya waktu, persoalan di JICT bukannya semakin membaik, bahkan semakin menjerat yang membuat para pekerjanya menjerit tak berkesudahan akibat kebijakan yang salah kaprah. Padahal dalam sesi Debat Capres beberapa waktu yang lalu, Capres 01 menyatakan bahwa Aset Negara yang penting, termasuk Pelabuhan di dalamnya, harus dikuasai oleh negara secara penuh. Lantas jika demikian, bagaimana dengan nasib JICT yang 51% kepemilikannya dikuasai oleh asing?



Inilah kondisi JICT saat ini... Secara de jure merupakan Pelabuhan Peti Kemas Terbesar di Indonesia serta telah memenangkan Finalis 2017 Asian Freight Logistics and Supply Chain Awards (AFLAS) serta mampu menampung 1500 pekerja (termasuk outsourching), 


Namun secara de facto, ternyata ditemukan Tata Kelola JICT yang menjadi permasalahan. Antara lain: Negara mengalami kerugian hingga 4.08 Trilyun Rupiah akibat perpanjangan kontrak tahun 2015-2039 dengan Hutchison yang dilakukan tanpa seijin Pemerintah. Ditambah lagi dengan adanya pemecatan pekerja JICT secara sepihak, karena mereka menolak perpanjangan kontrak JICT Jilid 2. 


Ternyata bukan hanya itu permasalahannya. Perpanjangan kontrak JICT pun melanggar UU Pelayaran, karena tanpa permohonan ijin dari Kemenhub terlebih dahulu.


Sebenarnya hal inilah yang paling menyedihkan dan membuat kita harus berjuang mengembalikan kedaulatan JICT ke tangan bangsa sendiri. Jika utang Pelindo II melebihin kapasitas hutang yang bisa dibayarkan, bagaimana cara kita harus menyelesaikan hutang tersebut??? Jangan sampai anak cucu kita terbelit hutang yang tak berkesudahan!


Inilah jawabannya, kenapa kita akan selalu mengalami kesulitan membayar hutang JICT, sebab biaya sewa yang diterima bukanlah untuk membangun pelabuhan baru, melainkan sebagai jaminan pembayaran bunga hutang. Sungguh miris!!!



Jika JICT dikuasai oleh negara, maka akan banyak dampak positif. Salah satunya, harga barang impor akan lebih terjangkau.



Komentar

Postingan Populer