CUKUP 22 MENIT UNTUK MENUNTASKAN SEMUA!



Sebagai negara dengan penduduk terbanyak nomer tiga di dunia, Indonesia merupakan sasaran empuk bagi pihak tertentu yang memiliki itikad tidak baik untuk memecah belah bangsa ini. Berbagai aksi teror sering kali dilancarkan, terutama untuk memojokkan suatu kaum atau dalam rangka pengalihan isue. Namun hal tersebut tak menggentarkan aparat keamanan. Melalui satuan khusus yang dibentuk oleh Kepolisian Republik Indonesia, menjadikan anggotanya terampil dan cekatan menangani berbagai kasus terorisme di Indonesia.

Hal ini digambarkan secara apik oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita, dalam film “22 Menit”  yang mereka sutradarai. Ya, tak banyak film kolosal Indonesia yang menyajikan adegan pemberantasan terhadap terorisme. Berlatar belakang serangan teroris yang terjadi di kawasan Thamrin-Jakarta, pada bulan Januari 2016 silam, Buttonijo Film bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia mempersembahkan sebuah film yang mengangkat tema tentang keberanian warga Ibukota serta kesigapan aparat Kepolisian dalam menghadapi terorisme.


Tak ada yang pernah menyangka, di suatu pagi yang cerah, tepat di pusat Ibukota beberapa orang tengah bersiap. Dua sniper bersiaga di puncak gedung yang terletak tak jauh dari pelaku bom bunuh diri yang melancarkan aksinya di sebuah Cafe. Korbannya bukan hanya pihak keamanan, namun juga puluhan warga sipil yang kebetulan berada di waktu dan tempat yang sama.

Beberapa orang di antaranya adalah Office Boy bernama Anas (Ence Bagus), dua karyawati yaitu Dessy (Ardina Rasti) dan Mitha (Hana Malasan) serta Shinta (Taskya Namnya) sang kekasih Firman (Ade Firman Hakim) seorang Polisi Lalu Lintas yang sedang bertugas di wilayah tersebut.
Presscon Film 22 Menit @ Epicentrum
Peristiwa teror tersebut memang hanya berlangsung sesaat serta dapat diatasi oleh pihak Kepolisian hanya dalam waktu “22 menit”. Namun insiden mematikan itu telah mengubah hidup orang banyak untuk selamanya.

“Kami berharap film ini bisa menjadi pembelajaran soal anti terorisme di Indonesia. Sebagai warga sipil, kita juga mampu memberikan andil membantu tugas aparat Kepolisian dengan cara waspada dan senantiasa melapor”, ungkap Lexy Mere, selaku Produser Film “22 Menit”.

Film “22 Menit” yang memasang Ario Bayu sebagai pemeran utamanya ini, tampaknya mampu menarik minat masyarakat. Terbukti di hari pertama tayang, film ini sudah ditonton lebih dari 150 ribu penonton di seluruh Indonesia dan tepat di hari keduabelas sudah mengumpulkan 642.686 penonton. Angka fantastis itu menandakan bahwa film “22 Menit” telah berhasil masuk ke jajaran 15 film terlaris tahun 2018. Uniknya film “22 Menit” merupakan satu-satunya film dengan genre action di daftar film terlaris yang banyak dihiasi oleh film horor dan drama saat ini.

Selain banyak ditonton oleh mitra kepolisian daerah, TNI maupun lembaga swasta, film “22 Menit” juga diminati oleh kalangan masyarakat dan pelajar  melalui acara Nonton Bareng. Film berdurasi 75 menit ini memang menyajikan efek visual layaknya film action Hollywood, dengan memanfaatkan teknologi CGI (Computer Graphic Image), adegan ledakan dan api dalam film ini terasa demikian nyata.
Mobil yang digunakan dalam adegan Bom Thamrin
“Memainkan adegan sebagai seorang pasukan elite yang harus memanggul senapan plus menggunakan rompi anti peluru yang  berat dalam waktu lama, bukanlah hal mudah. Apalagi adegan harus diulang berkali-kali dalam satu hari”, ujar Ario Bayu sang pemeran AKBP Ardi.

Serunya lagi, saat shooting film ini, kawasan seputaran Gedung Sarinah dikosongkan selama dua Minggu. Hal ini tentu mengundang banyak reaksi warga yang harus melintasi wilayah tersebut. Bahkan, untuk melakukan adegan peledakan Cafe, Sang Sutradara harus membangun sebuah replika berukuran real (1:1), lengkap dengan jalan raya serta berbagai aksesori pendukung di dalamnya.  Hal tersebut tentu memakan biaya yang tak sedikit.

Beruntung pihak Bank Rakyat Indonesia bersedia menjadi sponsor utama. “Bank Indonesia turut senang dan bangga dapat menjadi bagian dari film “22 Menit” yang tidak hanya menghadirkan kualitas hiburan yang menjanjikan dan bertutur secara jujur, namun juga menunjukkan secara nyata kualitas teknologi serta pasukan yang dimiliki Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan bangsa ini”, ujar Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Rakyat Indonesia.

Melihat hasilnya yang tak mengecewakan, serta dukungan penuh dari Pihak Kepolisian Republik Indonesia, membuat film ini layak dijadikan tontonan yang menghibur dan mendidik. Terutama bagi kalangan generasi muda, agar mereka paham betapa bahayanya paham radikalisme dan terorisme yang tumbuh cukup subur di tengah-tengah kita. 

Kamu penasaran ingin melihat betapa keren dan sigapnya pasukan elite Kepolisian Republik Indonesia mengatasi aksi teror yang sempat mengguncang Ibukota itu hanya dalam waktu “22 Menit” saja? Langsung cuuzz deh ke Bioskop terdekat bersama kesayanganmu dan saksikan aksi mereka yang tentunya memakan waktu lebih dari 22 menit itu... hehehe


DETAIL:
Genre: Action, Drama
Sutradara : Eugene Panji dan Myrna Paramita
Skenario : Eugene Panji dan Myrna Paramita
Musik : Andi Rianto
Artis: Ario Bayu, Ade Firman Hakim, Mathias Muchus, Fanny Fadhilah, Ence Bagus, Ardina Rasti, Hana Malasan dan Taskya Namnya
Produser : Lexy Mere
Produksi : Buttonijo Film bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia
Tayang : 19 Juli 2018




Ghee’RaDal’160708(23’13)

#ReviewFilmIndonesia
#FilmKolosal
#Film22Menit
#KamiTidakTakut
#AntiTerorisme
#AntiRadikalisme

Komentar

Postingan Populer