Bella dan Angan Besarnya

sumber: clickbyclicksocialmedia.com
Dedy Corbuzer mati kutu! Itu barangkali ungkapan yang tepat, kala melihat tayangan Hitam-Putih, di Trans7, Rabu 24 September 2014 yang lalu. Bintang tamu yang dihadirkan kali ini adalah seorang remaja 16 tahun asal Gresik, Bella Mutia Fatwa.Walaupun masih belia, namun naluri bisnis sudah dimilikinya. 

Berawal dari sebuah angan untuk memberdayakan kamera yang dimiliki, akhirnya Bella mempunyai penghasilan rata-rata 7-8jt/bulan. Bermodalkan tujuh kamera, itupun hanya empat milik Bella pribadi dan dibeli secara mencicil, Bella menyewakan kamera-kamera tersebut kepada kepada remaja seusianya yang memang hobi narsis dan eksis, namun terbentur masalah biaya untuk memiliki kamera sendiri. Di sinilah Bella jeli melihat peluang bisnis yang tersedia.

Cita-citanya, suatu saat kelak bisnis penyewaan kameranya akan semakin membesar, sehingga ia mampu memiliki beberapa resort, untuk mendukung hobi travelingnya.

Bella, seorang gadis lugu, berpenampilan sederhana, namun memiliki pemikiran out of the box. Bukan mustahil, suatu saat kelak ia akan menjadi pengusaha penyewaan kamera yang cukup terkenal di negeri ini. Siapa tahu, sepuluh tahun mendatang, nama Bella akan identik dengan "jasa penyewaan kamera profesional" dan menjadi sebuah brand tersendiri.
-----------------
Siapa yang tak kenal dengan seorang kakek tua berjenggot putih, pensiunan AD Amerika, yang wajahnya terpampang di restoran waralaba terkenal di seluruh penjuru dunia? Beliau adalah Harland Sanders, yang lebih dikenal sebagai Kolonel Sanders. Wajah dan namanya identik dengan ayam goreng tepung nan mendunia.

Jika disebut, siapa artis paling sensasional saat ini? Maka akan berhamburanlah sejumlah nama artis yang sering hadir dalam tayangan gosip infotainment. Demikian juga dengan pertanyaan, siapa perancang kebaya kenamaan Indonesia? Beberapa nama juga akan muncul. 

Namun, jika ditanyakan siapa psikolog anak? Maka nama yang paling sering disebut, Kak Seto. Begitu identiknya Bapak si Komo ini dengan dunia anak, walaupun sebenarnya banyak juga psikolog anak lain yang tak kalah terkenalnya. Namun, masyarakat akan langsung mengidentifikasi "psikolog anak", dengan "Kak Seto".

Itu semua disebut sebagai Personal Branding, yaitu citra seseorang di mata masyarakat. Setiap orang memiliki karakter tersendiri dan hal tersebut dapat digunakan sebagai alat marketing dalam membangun bisnisnya.

Maka, galilah dan manfaatkan keunikan diri, untuk membangun sebuah citra diri positif, yang tak hanya akan berguna dalam pergaulan sehari-hari, namun juga dalam bisnis. Sehingga kelak nama kita akan identik dengan produk yang kita hasilkan. 

Namun, jangan sampai upaya kita membangun Personal Branding dicap negatif dan ditanggapi secara kurang menyenangkan, sebagaimana tuduhan pencitraan yang senantiasa dilayangkan kepada (calon mantan) kepala negara kita...
-----------------

Teringat akan sebait sajak Chairil Anwar...
"....Sekali berarti, sudah itu mati!" 





Komentar

Postingan Populer